Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapa Ibnu Taimiyah? Biografi Singkat yang Wajib Diketahui Setiap Muslim

Eh, pernah nggak sih kamu lagi scroll timeline atau baca buku sejarah Islam, tiba-tiba nama Ibnu Taimiyah muncul? Sosok yang satu ini, wah, bener-bener bikin penasaran. Biografi Ibnu Taimiyah itu kayak cerita petualangan seorang pejuang ilmu yang nggak kenal takut. Saya sendiri, waktu pertama kali kenal dia lewat buku lama di perpustakaan masjid deket rumah, langsung kepincut. Gimana nggak, hidup di masa Mongol garang-garangan, tapi dia tetep berdiri tegar ngajarin Islam murni. 

Biografi Ibnu Taimiyah

Nah, di artikel ini, kita bakal ngulik siapa Ibnu Taimiyah sebenarnya, dari profil Ibnu Taimiyah yang sederhana sampe fakta tentang Ibnu Taimiyah yang mungkin bikin kamu geleng-geleng kepala. Yuk, simak bareng, siapa tau bisa jadi inspirasi buat kita hari ini.

Mengenal Latar Belakang dan Masa Kecil Ibnu Taimiyah

Bayangin aja, lahir di tengah badai perang. Itulah cerita hidup Ibnu Taimiyah yang dimulai pada 10 Rabiul Awwal 661 Hijriah, atau sekitar 22 Januari 1263 Masehi, di kota Harran. Tempat itu sekarang bagian dari Turki timur laut, deket perbatasan Suriah. Dulu, Harran itu daerahnya gersang, tanahnya kuning kering kerontang, cuacanya panas menyengat sepanjang tahun, kayak oven raksasa yang nggak pernah mati. 

Keluarganya, ya, keluarga ulama tulen. Ayahnya, Syihabuddin Abdurrahman bin Taimiyah, itu hakim dan pengajar hebat. Kakeknya, Majduddin Abul Barakat, juga ulama besar yang hafal ribuan hadits. Jadi, dari kecil, Ibnu Taimiyah udah dikelilingi buku-buku kuning dan diskusi panjang lebar soal agama.

Masa kecil Ibnu Taimiyah? Wah, luar biasa. Katanya, umur enam tahun udah hafal Al-Quran utuh. Bayangin, anak kecil di kampung pelosok yang anginnya bertiup kenceng bawa debu Sahara, tapi otaknya kayak spons super. Saya mikir, apa ya rahasianya? Mungkin karena lingkungannya yang penuh ilmu, atau doa orang tuanya yang khusyuk. Tapi, hidup nggak selalu tenang. Tahun 1269, pas berumur enam atau tujuh, Mongol datang lagi. 

Pasukan Hulagu Khan yang brutal itu bikin Harran hancur lebur. Keluarganya buru-buru kabur ke Damaskus, kota tua di Suriah yang lebih aman, meski tetep rawan. Di sana, tanahnya lebih subur sedikit, ada sungai Barada yang ngalir tenang, bikin suasana belajar lebih nyaman. Itu dia awal perjalanan hidup Ibnu Taimiyah yang penuh liku-liku.

Siapa Ibnu Taimiyah di Mata Keluarganya?

Di Damaskus, Ibnu Taimiyah cepet banget nyatu. Ayahnya langsung ajarin fiqh Hanbali, yang jadi mazhab utama keluarganya. Tapi, bukan cuma itu. Dengan belajar dari guru-guru lokal, sampe hafal ribuan kitab klasik. Fakta tentang Ibnu Taimiyah yang satu ini sering bikin saya iri: umur belasan udah bisa debat sama ulama senior. 

Kayak, "Eh, ini haditsnya lemah loh," katanya santai. Keluarganya bangga, tapi juga khawatir, soalnya terlalu berani ngomong apa adanya. Nah, dari sinilah sejarah Ibnu Taimiyah mulai terbentuk, sebagai anak muda yang nggak mau ikut-ikutan, tapi pengen paham dasar-dasarnya sendiri.

Perjalanan Hidup Ibnu Taimiyah: Dari Pelajar Jadi Pejuang Dakwah

Sekarang, mari kita masuk ke inti biografi Ibnu Taimiyah lengkap. Setelah ayahnya wafat tahun 1284, pas Ibnu Taimiyah berumur 21, langsung gantiin posisi ayahnya sebagai pengajar di madrasah. Bayangin, di usia segitu, udah ngajar ribuan murid. Damaskus waktu itu rame banget, pedagang dari Persia, pejuang Salibis yang masih ngintip dari pantai, dan Mongol yang siap nyerang kapan aja. 

Ibnu Taimiyah nggak cuma ngajar di kelas, tapi turun ke jalan. Perjuangan dakwah Ibnu Taimiyah itu epik: ikut jihad lawan Mongol di tahun 1303, di Pertempuran Syaqhab. Meski kalah, semangatnya nggak pudar. "Islam harus dibela dengan ilmu dan pedang," katanya suatu kali. Saya suka bagian ini, karena nunjukin nggak cuma teori, tapi praktek.

Kronologi kehidupan Ibnu Taimiyah penuh drama. Tahun 1293, ditangkap pertama kali gara-gara fatwa soal perceraian tiga kali yang kontroversial. 

Katanya, kalau suami bilang "cerai" tiga kali dalam satu nafas, itu cuma satu aja. Ulama lain marah besar, bilang itu ngerusak aturan. Dipenjara di Kairo, tapi dia tetep nulis buku dari balik jeruji. Lalu, tahun 1306, lagi-lagi dipenjara karena kritik ke sufi yang ekstrem. Kontroversi Ibnu Taimiyah ini bikin dia dijuluki "pembuat onar", tapi bagi saya, itu justru bukti keberaniannya. Hidupnya kayak roller coaster: bebas, penjara, bebas lagi, sampe enam kali total. 

Tapi, setiap keluar, dakwahnya makin kenceng. Sejarah dakwah Ibnu Taimiyah ini, menurut saya, pelajaran buat kita yang sering takut ngomong benar di medsos.

Guru Ibnu Taimiyah dan Murid Ibnu Taimiyah: Warisan Ilmu yang Abadi

Guru Ibnu Taimiyah? Banyak banget, lebih dari 200 orang. Mulai dari ayahnya, sampe ulama seperti Al-Kamal Abu al-Faraj bin al-Jawzi. Mereka ajarin hadits, tafsir, ushul fiqh. Ibnu Taimiyah nggak pilih-pilih, belajar dari semua mazhab, tapi tetep setia Hanbali. Murid Ibnu Taimiyah yang paling terkenal? Pasti Ibnul Qayyim al-Jawziyyah, sahabat setia yang nulis "Zad al-Ma'ad" berdasarkan ajaran gurunya. 

Ada juga Adz-Dzahabi, yang meski kadang kritik, tetep hormat. Ringkasan biografi Ibnu Taimiyah nggak lengkap tanpa cerita ini: ilmunya nyebar lewat murid-murid, kayak api yang nyala di malam gelap Damaskus yang dingin musim dingin.

Pemikiran Ibnu Taimiyah: Kembali ke Sumber Murni

Biografi Ibnu Taimiyah nggak cuma soal tanggal lahir-mati, tapi pemikiran Ibnu Taimiyah yang bikin dia abadi. Dia ulama Ahlus Sunnah yang tegas: Islam harus balik ke Al-Quran dan Sunnah, nggak boleh ikut-ikutan filsuf Yunani atau sufi yang nyembah makam. Ajaran Ibnu Taimiyah soal tauhid itu sederhana tapi dalam: Allah satu, nggak ada sekutu, dan kita harus paham sifat-Nya tanpa ta'wil berlebihan. Saya pernah baca "Al-Aqidah al-Wasitiyyah", dan wow, langsung ngena. 

Kayak, "Kenapa kita ribet-ribet kalau Rasulullah udah jelas?" Nah, ini yang bikin dia beda. Di masa di mana orang pada taqlid buta ke imam mazhab, dia bilang, "Ijtihad dong, pakai akal yang sehat."

Tapi, ya, pemikiran Ibnu Taimiyah ini juga bikin gaduh. Dia kritik keras Ibnu Sina dan filsafat yang campur aduk sama Islam. Soal tasawuf, dia nggak anti total, tapi tolak yang bid'ah, seperti nari-nari di makam atau anggap syekh lebih tinggi dari nabi. Kontroversi Ibnu Taimiyah soal ini sampe sekarang dibahas di pondok-pondok pesantren di Jawa Timur yang panasnya bikin keringat ngucur. 

Saya mikir, apa jadinya kalau dia hidup sekarang? Pasti debat di Twitter soal radikalisme, hehe. Namun, intinya, ajaran Ibnu Taimiyah ajak kita introspeksi: iman kita murni nggak?

Karya-Karya Ibnu Taimiyah: Harta Karun Ilmu yang Tak Ternilai

Karya-karya Ibnu Taimiyah? Gila, ratusan jilid! Yang paling terkenal, "Majmu' al-Fatawa", 37 volume tebal yang bahas segala hal, dari shalat sampe politik. Ada "Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah" yang bela ahlus sunnah lawan syiah. Lalu "Al-Radd 'ala al-Mantiqiyyin" yang gebuk logika Aristoteles. Saya coba baca satu bab, dan langsung pusing, tapi pencerahannya luar biasa. 

Di penjara, dia nulis "Kitab al-Iman", meski tangannya dibelenggu. Bayangin, di sel lembab Kairo yang bau apek, dia tetep produktif. Itu dia semangat yang bikin pengaruh Ibnu Taimiyah nyebar sampe ke Arab Saudi modern atau bahkan Muhammadiyah di Indonesia.

Pengaruh Ibnu Taimiyah: Dari Masa Lalu ke Zaman Sekarang

Sekarang, mari kita liat pengaruh Ibnu Taimiyah yang masih terasa. Dia inspirasi gerakan Salafi, Wahhabi di Najd yang tandusnya kayak gurun pasir tak berujung. Muhammad bin Abdil Wahhab sering kutip dia. Di Indonesia, pemikiran Ibnu Taimiyah ngaruh ke pembaruan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Bahkan, di Barat, sarjana Islam modern bahas dia sebagai pembaru. 

Tapi, ada sisi gelap: sebagian ekstremis salah kutip ajarannya buat justify kekerasan. Saya sedih liat itu, karena Ibnu Taimiyah sebenarnya pejuang damai lewat ilmu. Fakta tentang Ibnu Taimiyah yang ini bikin kita harus hati-hati: ilmu bagus, tapi interpretasi bisa salah.

Perjuangan dakwah Ibnu Taimiyah nggak berhenti di makamnya. Dia wafat 20 Dzulqa'dah 728 H, atau 26 September 1328 M, di penjara Damaskus, umur 65. Jenazahnya dimakamkan di Suq al-Silah, deket Masjid Umayyah yang megah. Ribuan orang nangis, termasuk musuh-musuhnya. 

Itu bukti, meski kontroversial, hatinya tulus. Sejarah Ibnu Taimiyah ini, buat saya, reminder: jadilah orang yang bermanfaat, walau harus bayar mahal.

Legasi Ibnu Taimiyah Ulama Ahlus Sunnah

Ibnu Taimiyah ulama Ahlus Sunnah yang murni. Dia bela sunnah lawan bid'ah, tanpa kompromi. Pengaruh Ibnu Taimiyah sampe sekarang: buku-bukunya dicetak ulang di Mesir, Beirut, sampe Jakarta yang macetnya bikin stres. 

Saya pernah ke toko buku di Thamrin, liat rak penuh karyanya. Pertanyaan retoris nih: tanpa dia, apa Islam modern bakal sekuat ini? Nah, itulah ringkasan biografi Ibnu Taimiyah yang singkat tapi padat.

Di akhir cerita ini, biografi Ibnu Taimiyah bener-bener bikin hati bergetar. Dari Harran yang panas ke Damaskus yang sejarah, perjalanan hidupnya penuh pelajaran. Semoga kita bisa ambil hikmahnya, ya. Kalau kamu punya cerita soal dia, share dong di komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Source:

  • Biografi Ringkas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - https://www.atsar.id/2024/08/biografi-ringkas-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah.html 
  • BAB II Biografi Ibnu Taimiyyah - Repository UIN Suska (PDF) - https://repository.uin-suska.ac.id/2725/3/BAB%20II.pdf 
  • Ibnu Taimiyah - Wikipedia Bahasa Indonesia - https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Taimiyah
  • Biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - https://rumaysho.com/617-biografi-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah.html  
  • Biografi Singkat Ibnu Taimiyah - Gampong Jeulingke, Banda Aceh - https://jeulingke-gp.bandaacehkota.go.id/2020/10/28/biografi-singkat-ibnu-taimiyah/ 
  • Mengenal Ibnu Taimiyah Rahimahullah - https://www.atsar.id/2024/01/mengenal-ibnu-taimiyah-rahimahullah.html 
  • Biografi Singkat Ibnu Taimiyah dan Fakta-fakta Mengenai Dirinya - https://kumparan.com/berita-hari-ini/biografi-singkat-ibnu-taimiyah-dan-fakta-fakta-mengenai-dirinya-1wkAbzMQ4uu 
  • Biografi Ringkas Syekh Islam Ibnu Taimiyah (Bag. 1) - https://muslim.or.id/102291-biografi-ringkas-syekhul-islam-ibnu-taimiyah-bag-1.html 
  • BAB II Biografi Ibnu Taimiyyah - Repository UIN Suska (PDF lain) - https://repository.uin-suska.ac.id/7358/3/BAB%20II.pdf 
  • Imam Ibnu Taimiyah: Ulama Pembela Tauhid - https://madinatulquran.or.id/ibnu-taimiyah-ulama-pembela-tauhid/ 

SUBSCRIBE